Katakan Tidak Pada
Pacaran
Bismillahirohmanirohiim....
Cinta itu memikirkan yang di
cintai bukan hanya kemarin dan kini tapi nanti
mari kita berbicara tentang masa depan agar hari esok yang dijelang bukan suatu kesengsaraan
Ada hal yang harus jelas dipersiapkan mana yang boleh dilakuhkan dan mana yang harus di hindarkan bila engkau lelaki engkau harus tahu saat melangkah, bila engkau perempuan seharusnya tahu bagaimana bertingkah, kita bicara masa depan karna ia tidak semudah yang diperkirakan oleh pemuda-pemuda yang lalai juga tidak sesulit yang diceritakan perempuan perempuan yang bercerai, setiap muslimah tentu saja mengiginkan lelaki yang bertanggun jawab yang menghargai kelebihan kebaikannya dan memaapkan ke alfaan dan kekurangannya
Muslimah mana yang tidak ingin lelaki yang berbudi pekerti, baik hati, tinggi iman dan lurus amal musliamh mana yang tidak mendambakan lelaki yang bisa mengawalnya jauh dari neraka dan membin-bingnya menuju surga Allah
lelaki mana yang tidak suka dengan wanita cerdik cendekia lagi berparas menawan yang lisannya seanggun geraknya, lelaki yang baik pasti menyukai wanita lemah lebut lagi santun, pintar membahagiakan suami dengan masakan dan perhatian tidak tamah harta selalu menjaga kehormatan
lelaki mana yang tidak memimpikan wanita yang mendukungnya dalam kebaikandan mengeluarkan kebaikannaya, di rindukan bila di tinggal dan menyenagkan bila berjumpa.
mari kita berbicara tentang masa depan agar hari esok yang dijelang bukan suatu kesengsaraan
Ada hal yang harus jelas dipersiapkan mana yang boleh dilakuhkan dan mana yang harus di hindarkan bila engkau lelaki engkau harus tahu saat melangkah, bila engkau perempuan seharusnya tahu bagaimana bertingkah, kita bicara masa depan karna ia tidak semudah yang diperkirakan oleh pemuda-pemuda yang lalai juga tidak sesulit yang diceritakan perempuan perempuan yang bercerai, setiap muslimah tentu saja mengiginkan lelaki yang bertanggun jawab yang menghargai kelebihan kebaikannya dan memaapkan ke alfaan dan kekurangannya
Muslimah mana yang tidak ingin lelaki yang berbudi pekerti, baik hati, tinggi iman dan lurus amal musliamh mana yang tidak mendambakan lelaki yang bisa mengawalnya jauh dari neraka dan membin-bingnya menuju surga Allah
lelaki mana yang tidak suka dengan wanita cerdik cendekia lagi berparas menawan yang lisannya seanggun geraknya, lelaki yang baik pasti menyukai wanita lemah lebut lagi santun, pintar membahagiakan suami dengan masakan dan perhatian tidak tamah harta selalu menjaga kehormatan
lelaki mana yang tidak memimpikan wanita yang mendukungnya dalam kebaikandan mengeluarkan kebaikannaya, di rindukan bila di tinggal dan menyenagkan bila berjumpa.
Sialnya kita hidup dizaman
kapitalisme yang mengajarka lelaki dan
wanita masa ini untuk menjadikan kebahagiaan matrealistis sebagai
tujuan tertinggi, maka hedonisme anak kandung kapitalisme sukses menjadika
lelaki hanya peduli nikmat sampai batas
kulit
wajar bila kita lihat dimana-man lelaki jadi miskin tanggung jawab dan pakir komitmen
bila lelaki yang tidak lulus ujian tanggung jawab dan komitmen mereka layak akhirnya masuk dalam jurusan pacaran cinta disempitkan dalam arti pacaran terbatas pada rayuan palsu dan gandengan tangan padahal pendamping sholeh tiada pernah di dapatkan pada proses pacaran karan ke salehan dan kebatilan jelas bertentangan hak dan batil tidak akan pernah bertemu bagaika patamorgana yang dijanjikan kemuliaan semu
bagaimana bisa lelaki yang sudah memahami pacaran itu perbuatan yang dilarang Allah memaksa dengan berbagai alasan agar engkau berbagi dosa dengan dia, melawan Allah lalu apakah yang seperti ini bisa menjadi panduan setelah menikah ? sebelum halal saja di sudah berani katakan sayang kepadamu jangan heran bila setelah ia menikah ia berani katakan itu pada wanita-wanita yang lain toh sama-sama bermaksiad pada Allah
jika sebelum akad saja ia sudah berani melabuhkan tangnnya kepada tubuhmu jangan heran bila setelah menikah ia mampu melakuhkan itu pada wanit-wanita yang lain toh sama-sam dosa pada Allah yang tiada takut dosa saat sebelum menikah tentunya jangan harap ia takut dosa setelah ia menikah.
wajar bila kita lihat dimana-man lelaki jadi miskin tanggung jawab dan pakir komitmen
bila lelaki yang tidak lulus ujian tanggung jawab dan komitmen mereka layak akhirnya masuk dalam jurusan pacaran cinta disempitkan dalam arti pacaran terbatas pada rayuan palsu dan gandengan tangan padahal pendamping sholeh tiada pernah di dapatkan pada proses pacaran karan ke salehan dan kebatilan jelas bertentangan hak dan batil tidak akan pernah bertemu bagaika patamorgana yang dijanjikan kemuliaan semu
bagaimana bisa lelaki yang sudah memahami pacaran itu perbuatan yang dilarang Allah memaksa dengan berbagai alasan agar engkau berbagi dosa dengan dia, melawan Allah lalu apakah yang seperti ini bisa menjadi panduan setelah menikah ? sebelum halal saja di sudah berani katakan sayang kepadamu jangan heran bila setelah ia menikah ia berani katakan itu pada wanita-wanita yang lain toh sama-sama bermaksiad pada Allah
jika sebelum akad saja ia sudah berani melabuhkan tangnnya kepada tubuhmu jangan heran bila setelah menikah ia mampu melakuhkan itu pada wanit-wanita yang lain toh sama-sam dosa pada Allah yang tiada takut dosa saat sebelum menikah tentunya jangan harap ia takut dosa setelah ia menikah.