Islam adalah agama kesatuan di jagat raya ini. Kesatuannya terdiri dari bermacam-macam unsur, dari benda yang paling kecil sampai makhluk yang paling rumit kehidupannya.
Islam mulai mengukuhkan Ke-Esa-an Allah,karena dari Dialah kehidupan ini berasal, dan kepadaNya semuanya akan kembali.
"Katakanlah, Dia-lah Allah, yang Esa dan satu-satunya Tuhan, yang kekal, mutlak. Dan tidak beranak, dan tidak pula diperanakkan,dan tidak ada yang menyerupaiNya."(Qur'an, Al Iklas, 1-4)
Keesaan Allah Swt menyangkal pendapat yang mengatakan bahwa alam-raya mempunyai lebih dari 1(satu) pencipta dan sekaligus menyangkal kemungkinan adanya ketidaksesuaian dalam segala ciptaaNya.
"Kalau ada Tuhan-tuhan lain disamping Allah di langit atau di bumi,maka tentu akan terjadi kekacauan antara keduanya." (Qur'an Al Anbiya, 22).
"Tuhan tidak beranak,dan juga tidak ada Tuhan lain beserta-Nya.Kalau ada banyak Tuhan, lihatla,masing-masing akan mengambil apa yang diciptakannya dan sebagian ingin menguasai yang lain.(Qur'an Al Mukminin, 91).
Atas kehendak-Nya lah, seluruh yang ada ini diciptakan dengn cara yang sama.
"sesunggunya, kalau Dia ingin sesuatu, Dia katakan: jadi maka jadilah ia." (Qur'an Yasin, 82).
Pertama-tama sekali, jagat raya ini diciptakan dan sejak saat itu ia tetap teratur, lancar dan berimbang. Keteraturan ini nampak jelas dalam sistem alam--raya ini.
''Dia menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu lihat, tidak ada kekurangan dalam ciptaan Yang Maha pengasih itu. Kamu pandanglahh sekali lagi.Apa kamu liha ada cacatnya ? pandanglah yang kedau kalinya, pandangnmu akan redup, karena letih." (Qur-an Al Mulk, 3-4).
Tuhan yang Esa mengetahui segala mahkluk dan kepada-Nya mereka minta pertolongan, di waktu hidup dan di akhirat nanti.
"Segala puji bagi Dia, yang ditangan-Nya kendali kerajaan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Dan menjadikan mati dan hidup, agar Dia menjadikan kamu sebagai bukti dan untuk mengetahui siapa diantara kamu yang berbuat sebaik-baiknya. Ialah yang Maha Perkasa dan Maha Pangampun.
(Qur-an Al Muk, 1-2).
"Tujuh lapis langit dan bumi beserta apa yang ada pada keduanya, mengagungkan Allah. Semuanya memuji,tanpa kecuali, memujikan puji-pujian-Nya, tetapi kamu tidak mengerti isi pujiannya itu, Sesungguhnya Dia Maha Pemurah dan Maha Pengampun." (Our-an Bani Israil, 44).
"Aku menjadikan Jin da manusia hanyalah untuk mengabdi kepada-Ku. Aku tidak minta makan dari mereka, juga Aku tidak ingin mereka memberi makanan pada-Ku."(Qur-an Az Zariyat, 56-56).
Dari kutipan ayat-ayat Al Qur-an dijelaskan bahwa Tuhan memberikan dorongan bagi alam dan seluruhnya, menuntunnya ke tujuan yang sama ; dengan demikian Dia menghindarkan segala kebingungan dan pertentangan.
"Apa orang kafir tidak melihat bahwa semua langit dan bumi itu tadinya satu satuan cipta, sebelum Kami memisah-misahkannya ?"(Qur-an Al Anbiya, 30).
Jagat Raya telah diatur dengan sebaik-baiknya sehingga tidak akan ada tabrakan antara sesamanya, kecuali atas kehendak-Nya.
"Dan matahari itu berjalan menurut jalurnya hingga waktu yang telah ditentukan . Ini ketentuan-Nya, Yang Maha Perkasa, dan Maha Tahu." (Qur_an Yasin,40)
Maka terjadilah keserasian, gerak, kerjasama, kesamaan dan persamaan bentuk.
"Dan kami hiasi langit pertama itu dengan bintang-bintang dan serta memeliharanya."(Qur-an Fushshilat, 12).
"Dia menahan benda-benda langit agar tidak jatuh menimpa bumi, kecuali kalua Dia menghendaki-Nya (Qur-an Al Hajj. 65).
Ayat-ayat ini menggambarkan prinsip keseimbangan dan kerjasama antara jagat raya dan kehidupan, dan menolaak pendapat yang mengatakan bahwa hidup ini hanya kebetulan semata, atau akibat dari kejadian lain.