Kamis, 15 Mei 2014

NASIHAT UNTUK PENUNTUT ILMU

Asalamualaikum, puji sukur yang sebesarnya kepada Allah Swt yang masih memberikan hidayah, rahmat dan karunianya sehingga saya bisa menyelesaikan membaca buku, yang berjudul Lezatnya Menuntut Ilmu.

Pada kesempatan kali ini saya akan menuangkan ilmu yang saya dapat setelah membaca buku Lezatnya Menuntut Ilmu. Dalam tulisan ini saya akan berfokus kepada Nasihat bagi kita para penuntut ilmu.
saya membuat tulisan ini untuk mengukukuhkan bahwasanya kita sebagai pemuda muslim harus memiliki rasa lapar untuk menuntut ilmu. Beriku ini beberapa nasihat menuntut ilmu.
1. Teman terbaikmu adalah Buku.
Seorang pemuda islam harus menjadikan buku teman terbaiknya, buku adalah jendela Dunia. kita tidak mungkin selalu bersama teman kita setiap harinya dan buku bisa menjadi teman kita diamanapun dalam kondisi apapun dia tidak akan pernah marah kepada kita, meniggalkan kita. Seperti halnya yang disampaikan oleh, Syekh al Qarni yang menasehati kita ;
"Jika Anda ditinggalkan pergi saudara dan dijauhi teman, maka cukuplah buku menjadi temanmu setelah Allah. Alangkah baiknya ditemani buku. Alangkah jernihnya waktu bersama buku. Alangkah enaknya berbicara tentang buku. Hendaknya anda bersama buku dalam waktu yang lama, agar anda memetik buah yang matang pada  faidah yang baik.
2. Cintailah Buku
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya Buku adalah jendela Dunia, buku itu gudang ilmu. jendelanya aadalah membaca. Sebaiknya sebelum membaca buku hendaklah berwuduk dulu agar waktu membacanya dalam keadaan suci.
Mencintai buku kita lakukan dengan merawatnya dengan baik, dengan sepenuh hati. Buku adalah untaian kata kata penuh makna yang dipersembahkan  penulisnya untuk kita.
Selain cara yang diatas di atas ada juga cara mencintai buku seperti cara Ibn Hazm, dengan memperbanyak koleksi buku. karena menurut beliau salah satu penopang ilmu adalah memperbanyak buku. Sebab tidak ada buku yang tidak bermanfaat dan dapat  menambah ilmu yang diperoleh seseorang.
Imam Malik memperingatkan kita
"Ilmu terus berkurang, tidak pernah bertambah. Ia terus berkurang setelah  wafatnya para  Nabi dan terhentinya buku buku suci (wahyu)."
3. Jangan Cepat Puas.
Tuntutlah Ilmu dari Buaian sampai lianglahat, marilah kita berniat untuk tidak cepat mersa puas dangan apa yang sudah kita miliki. Agarkita tetap mau belajar dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu itu nilainya mati syahid, maka jadikanlah ia sebagai kebaikan yang tak pernah berujung.
Seperti sabda Rasulullah saw, yang disampaikan oleh Abau Sa'id al Khudri
Yang artinya : "Seorang Mukmin tidak akan pernah merasa 'kenyang ' mendengarkan  kebaikan, sampai akhir perjalanannya Surga."
4.Ilmu Bukan Untuk Dunia.
Ilmu untuk amal. Dia harus dicari dengan ke iklasan. Jiak ilmu hanya kenikmatan Duniawi, betapa murahnya harga ilmu. Ilmu itu adalah jembtan akhirat. dengan syrat dicari dangan ke iklasan.
Sabda Rasulullah saw. yang artinya :
"Siapa yang mempelajari satu bidang ilmu yang adapat menggapai ridha Allah,  tetapi dia mempelajarinya hanya untuk mendapatkan glamour duniawi, dia tidak akan mendapatkan bau surga pada hari kiamat kelak.
5. Ilmu, Bukan Perut.
Menuntut ilmu membutuhkan modal. karan tidak ada yang gratis di dunia ini apalagi dizamaan sekarang ini. pada saat ini orang lebih memikirkan perutnya daripada memberikan gizi pada otaknya.
Sampaai Imam Syafi'i menyindir kita :
"Ketahuilah ! Ilmu itu tak akan didapatkan Oleh orang yang obsesinya hanya makan dan pakaian.
Di zaman sekarang ini orang lebih menuntut duniawi dengan memakan makanan yang enak enak tanpa menghiraukan akibatnya pada dirinya dan membeli pakain yang mahal mahal dan selalu mengikiti tren yang ada tanpa memikirkan bentuk pakaiannya seperti apa. Pikiran seperti ini yang salah.

Saudaraku kita telah di ingatkan oleh pernyataan Imam ' Ali Karramallahu wajhah baahwa, " Barang siapa yang hanya memikirkan perutnya, maka kualitas dirinya tidak lebih baik dari apa yang keluar dari perutnya.''
6. Jangan Banyak Bicara.
Kenapa kita para penuntut ilmu dilarang jangan banyak bicara karna, Prinsip seorang penuntut ilmu adalah ' Diam itu emas" Atau istilah Nabi yang artinya : Hendaklah ia berkata yang baik. Jika tak mampu berkata yang bail, maka diam saja lebih baik.
Imam Malik berkata "Ketahuilah ! Adalah kerusakan besar, jika seseorang manusia suka membicarakan apa saja yang dia dengar.
Kita tidak boleh menyombongkan ilmu kita. karena orang angkuh sejatinya adalah orang bodoh. Jangan merasa sok tahu dalam segala hal. Meskipun sudah tahu, kalau tidak dibutuhkan , tidak usah bicara.
7. Peliharah Ilmumu.
Jagalah ilmumu agar jangan hilang, atau dihilangkan oleh Allah. karana penyakit ilmu adalah lupa. ikatlah ilmu itu dengan menuliskannaya.
Dua hal yang tidak akan berkumpul dalam diri seseorang munafik: perangai yang baik dan pemahana yang mendalam dalam agama.
Mari  kita sama sama saling menasehati, agar ilmu kita mendapaat ridha Allah. Semoga ilmu kita bermamfaat bagi diri kita, keluarga kita, ummat kita, bangsa dan Negara kita. Amin ya Rabbal Alamin
8. Menulislah, Meskipun Satu Kaliamt atau Satu Hurup.
Menulis merupakan perintah Allah kepada ummatnya. Tidak cukup hanya membaca saja, haasil bacaan harus dituangkan kedalam tulisan.
Memahami informasi saja  tidak sempurna , karena belumsampai kepada proses memancing ide dan gagasan.
Mohammad Ali Toha Assegaap menyatakan Sbb.
"Karena Menulis menyebabkan kita belajar, karena tanpa belajar kita tidak tahu apa yang akan kita tulis. Menulis juga membuat kita lebih hati hati dalam menyampaikan sesuatu. Banyak orang yang salah menyampaikan aspirasi karana dia berbicara tanpa menuliskan aspirasinya terlrbih dahulu, akibatnya tujuan tak tercapai.
Jika ingin menjadi seorang yang abadi seperti para ulama yang karyanya masih diapkai maka menulislah agar dunia tidak melupakan kita setelah meninggal.

Sekian tulisan saya, jika ada yang salah itu bersumber dari saya. dan Allah lah yang Maha Benar.

Menerima Kritik dalam Berorganisasi

Memasuki sebuah organisasi dan terllibat dalam beragam acara akan menambah pengalaman seorang mahasiswa. Namun, seringkali terdapat pertentangan-pertentangan kecil antar anggota dan siapkah diri kita menerima kritik? Menerima kritik terasa berat, apalagi saat teman-teman merasa yang paling benar.
1. Ingat tujuan. Saat memasuki suatu organisasi ingat tujuan awal teman-teman, bukankah ingin belajar bersosialisasi dan berkomunikasi?
2. Tahan ego. Saat mendapatkan kritik, selalu ingat bahwa organisasi menjadi tanggung jawab bersama, sehingga cari solusi dari kesepakatan bersama.
3. Tampung. Apa salahnya dengan menampung semua kritikan? Anggap saja sebagai batu loncatan untuk memperbaiki diri.
4. Persuasif. Miliki wawasan seluas samudera, networking dan pandai-pandai melobi orang.
5. Lihat kembali visi-misi organisasi. Mencari solusi terbaik demi pencapaian visi misi organisasi, bukan ego pribadi ya.
Berorganisasi menjadi salah satu pilihan untuk membuat CV teman-teman lebih menarik, manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Mari berkontribusi dan berorganisasi. Semoga sukses!