Senin, 17 Oktober 2016

KEWIRAUSAHAAN SYRIAH

Menurut Drs. Joko Untoro bahwa kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan upaya upaya memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, atas dasar kemampuan dengan cara manfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
kewirausahaan secara umum  adalah kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.

Secara istilah, syariat islam adalah semua aturan yang Allah turunkan untuk para hamba-Nya, baik terkait masalah aqidah, ibadah, muamalah, adab, maupun akhlak. Baik terkait hubungan makhluk dengan Allah, maupun hubungan antar-sesama makhluk. (Tarikh Tasyri’ Al-Islami, Manna’ Qathan, hlm. 13).
Allah berfirman yang artinya :
“Kemudian Aku jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu” (QS. Al-Jatsiyah: 18)

Kewirausahaan Menurut Konsep Syriah
1. Motif berwirausaha buat modal usaha
2. Berdagang hanya mencari untung, seringkali orang berdagang menghalalkan segala cara, berdagang merupakan hobi bagi yang menekuninya secara ikhlas. Berdagang adalah ibadah karena berdagang sebagai wadah dalam berbuat baik kepada sesama manusia.
3. Berbuat baik dapat menyenangkan otak yaitu tidak menimbulkan beban menjauhi dari singgungan penjual dan pembeli.

Etika Bisnis Syariah

Berikut adalah nilai-nilai etika islam yang dapat mendorong bertumbuhnya dan suksesnya bisnis yaitu:
1) Konsep Ihsan
Ihsan adalah suatu usaha individu untuk sungguh-sungguh bekerja keras tanpa kenal menyerah dengan dedikasi penuh menuju optimalisasi, sehingga memperoleh hasil maksimal.
2) Itqan
Artinya berbuat sesuatu dengan teliti dan teratur. Jadi harus bisa menjaga kualitas sehingga hasilnya maksimal
3) Konsep hemat
4) Kejujuran dan Keadilan
5) Kerja Keras

Menurut imam Al-Ghazali ada enam sifat perilaku terpuji dilakukan dalam perdagangan yaitu:

1) Tidak mengambil laba lebih banyak, seperti yang lazim di dunia dagang. Jika dipikirkan perilaku demikian ini, maka dapat dipetik hikmahnya, yaitu menjual barang lebih murah dari saingan ataupun sama dengan pedagang lain yang sejenis. Jelas para konsumen akan lebih senang dengan pedagang seperti ini, apalagi diimbangi dengan layanan yang memuaskan. Barang dagangannya akan laku keras, dan ia akan memperoleh volume penjualan tinggi, barang cepat habis, dan membeli lagi dengan barang baru dan seterusnya diperoleh keuntungan berlipat ganda.

2) Membayar harga agak lebih mahal kepada penjual yang miskin, ini adalah amal yang lebih baik daripada sedekah biasa. Artinya jika anda membeli barang dari seorang penjual, dan penjual itu seorang miskin, atau seorang yang perlu dibantu, maka lebihkanlah membayarnya dari harga semestinya.

3) Meurahkan harga atau memberi korting kepada pembeli yang miskin, ini memberi pahala yang berlipat ganda.

4) Bila membayar utang, pembayarannya dipercepat dari waktu yang ditentukan. Jika yang diutang berupa barang, maka usahakan dibayar dengan barang yang lebih baik. Dan yang berutang datang sendiri waktu membayarnyakepada yang berpiutang. Pada zaman sekarang ini utang piutang, pinjam meminjam tidak dengan barang lagi, tetapi dengan uang. Jika utang dengan uang tidak ada perjanjian harus membayar lebih, maka lebihkanlah pembayarannya sebagai tanda terima kasih, walaupun tidak diminta oleh orang yang berpiutang demikian dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

5) Membatalkan jual beli, jika pihak pembeli menginginkannya. Ini mungkin sejalan dengan prinsip Customer is King dalam ilmu marketing. Pembeli itu adalah raja, jadi apa kemauannya perlu diikuti sebab penjual harus tetap menjaga hati langganan, smpai langganan merasa puas. Kepuasan konsumen merupakan target yang harus mendapat prioritas para penjual. Dengan adanya kepuasan maka langganan akan tetap terpelihara, bahkan akan menarik langganan baru.

6) Bila menjual bahan pangan kepada orang miskin secara cicilan, maka janganlah ditagih bila orang miskin itu tidak mampu membayar dan membebaskan mereka dari utang jika meninggal dunia.


Kewirausahaan Syriah adalah suatu jalan yang digunakan untuk melindungi diri dari hal hal yang menimbulkan kecurangan, kesalahpahaman dan merupakan jalan dagang yang diridoi Allah SWT.
Dalam prinsp saya ridho Allah dalam berwirausahaa adalah yang paling utama, karena dengan Ridho Allah yang dicari di Dunia ini.

Dalam duni ini rejeki yang paling banyak di bukakan pintu oleh Allah adalah perdaganga (jual beli)  dalam bahasa kerennya Dunia Kewirausahaan, sehingga menjadi motivasi tersendiri bagi saya untuk terus berkarya di Duni Kewirausahaan ini, dan Allah menginginkan kita untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain dan menurut saya inilah salah satu cara paling mudah yang bisa kita ambil untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.

Tidak terbayang rasanya mempunyai perusahaan di mana didalam nya kita bisa memberikan lapangan pekerjaan dan menampakhi dirinya serta keluarganya. Sungguh beruntung orang orang yang mempekerjakan orang dengan baik dan benar dimana didalam nya mengalir pahala yang melimpah.